FastZers
silahkan login atau register dulu ya...!

Join the forum, it's quick and easy

FastZers
silahkan login atau register dulu ya...!
FastZers
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
FastZers

Sharing and intertainment Community


You are not connected. Please login or register

Anak Kecil Penjaja Kue..

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Anak Kecil Penjaja Kue.. Empty Anak Kecil Penjaja Kue.. Fri Jun 24, 2011 11:29 pm

Jaka-kentir

Jaka-kentir

Anak Kecil Penjaja Kue..

Anak Kecil Penjaja Kue.. 201102241715550_n

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju
restoran jalanan dan ia pun menyantap makanan
yang telah dipesan.

Saat pemuda itu makan
datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan
kue kepada pemuda tersebut,

“Pak mau beli kue, Pak?”

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab

“Tidak, saya sedang makan”.

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran
pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu
selesai makan, pemuda tersebut menjawab

“Tidak dek saya sudah kenyang”.

Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan
beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil
penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya
yang sudah hampir seharian menjajakan kue
buatan bunda.


Mungkin anak kecil ini berpikir

“Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang
dirumah”.


Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan
yang serba pas-pasan ini.

Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung
tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga
kali kue dagangan.

“Pak mau beli kue saya?”, pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk
menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia
keluarkan uang Rp 1.500,- dari dompet dan ia
berikan sebagai sedekah saja.

“Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja
ini sedekahan dari saya buat adik ”.

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan
diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-
minta.


Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak
dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang
lain.

“Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?”.

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab,


“Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan
ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga
pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu
terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada
ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak
suka saya jadi pengemis”.


Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang
diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih
sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah
punya etos kerja bahwa “kerja itu adalah sebuah kehormatan”, kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di
hadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang.

Suatu pantangan bagi ibunya, bila anaknya
menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang ke
rumah melihat ibu tersenyum menyambut
kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan
uang.



Kemudian pemuda tadi memborong semua kue
yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia
kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip
yang dimiliki oleh anak kecil itu
“kerja adalah sebuah kehormatan”,
ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.


CATATAN : Semoga cerita di atas bisa
menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja.
Bukan sekadar untuk uang semata. Jangan sampai
mata kita menjadi “hijau” karena uang sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya
kebanggaan profesi yg kita miliki. Sekecil apapun
profesi itu, kalau kita kerjakan dengan sungguh-
sungguh, pasti akan berarti besar.

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik